Sabtu, 23 Desember 2017

GERAK_ROTASI_PUSAT_MASSA_DAN_BENDA_TEGAR



GERAK ROTASI, PUSAT MASSA DAN BENDA TEGAR
Pendahuluan : Pada pembelajaran kali ini kita akan membahas tentang gerak rotasi, pusat massa dan benda tegar. Berikut akan dijelas kan apa itu gerak rotasi, pusat massa dan benda tegar. Selamat membaca J J !!!

A.   Gerak Rotasi
Rotasi adalah perputaran benda pada suatu sumbu yang tetap. Sedanngkan gerak rotasi adalah gerakan pada bidang datar yang lintasannya berupa lingkaran. Misalnya perputaran gasing dan perputaran bumi pada porosnya. Akibat dari gerak rotasi ini benda akan mengalami gaya sentrifugal yaitu jenis gaya dalam ilmu fisika yang mengakibatkan benda akan terlempar keluar.hal ini akan nampak terasa pada saat kita naik mobil yang melewati tikungan lingkaran. Pada saat mobil bergerak melingkar dengan kecepatan agak tinggi, maka penumpang dalam mobil akan merasa terlempar kesamping (kesisi luar lingkaran itu) akibat dari gaya sentrifugal.

1.     Momen Gaya (torsi) Pada Gerak Rotasi
Benda dapat melakukan gerak rotasi karena adanya momen gaya. Momen gaya timbul akibat gaya yang bekerja pada benda tidak tepat pada pusat massa. Secara matematis dapat dituliskan sbb :
Т = F x d
Karena d = r x sin θ, maka persamaan diatas menjadi, sbb :
T = F x r x sin θ

Dengan :

T = momen gaya (Nm)
d = lengan gaya (m)
F = gaya (N)
r = jari-jari (m)

momen gaya menyebabkan benda berotasi. Jika benda berotasi searah jarum jam maka torsi yang bekerja pada benda bertanda positif. Sebaliknya, jika benda berotasi dengan arah berlawanan jarum jam maka torsi akan bertanda negatif.

2.    Momen Inersia Pada Gerak Rotasi
Adalah ukuran kelambanan suatu benda untuk berputar terhadap porosnya. Nilai momen inersia suatu benda bergantung kepada bentuk benda dan letak sumbu putar benda tersebut.
Momen inersia dilambangkan dengan I, satuannya dalam SI adalah Kg/m2. Nilai momen inersia sebuah partikel yang berotasi dapat ditentukan dengan kuadrat jarak partikel tersebut dari titik pusat rotasi. Factor m x R2 merupakan momen inersia titik terhadap sumbu putarnya. Secaara matematis dapat dituliskan sbb :
I = m x R2
Keterangan :
I = momen Inersia (kgm2)
r = jari-jari (m)
m = massa partikel atau titik (kg)

3.    Momentum Sudut Pada Gerak Berotasi
Apabila momentum sudut dihubungkan dengan momen inersia maka diperoleh persamaan sbb :
L = l x w
Dengan :
v = kecepatan linear (m/s)
L = momentum sudut (kg m2s-1)
m = massa partikel/titik (kg)
r = jarak partikel ke sumbu putar (m)
w = kecepatan sudut (rad/s)
I = momen inersia (kg m2)

4.    Momen Kopel Pada Gerak Rotasi
Kopel adalah pasangan dua gaya sama besar dan berlawanan arah yang garis-garis kerjanya sejajar tetapi tidak berimpit. Besarnya kopel dinyatakan dengan momen kopel (M), yaitu hasil perkalian salah satu gaya dengan jarak tegak lurus antara dua gaya tersebut. Secara matematis dapat dituliskan sbb :
M = F x d
Dengan :
M = momen kopel (Nm)
F = gaya (N)
d = jarak antar gaya (m)

pengauh kopel pada suatu benda memungkinkan benda tersebut berotasi. Jika kopel berotasi searah dengan jarum jam maka diberi tanda negatif (-) dan jika berlawanan dengan jarum jam diberi tanda positif (+).
Contok kopel adalah gaya gaya yang bekerja pada jarum kompas didalam medan magnetic bumi. Pada kutub utara dan kutub selatan jarum bekerja gaya yang sama besar tetapi arahnya berlawanan.

B.    Pusat Massa
Pusat massa suatu benda adalah titik dimana jika gaya pada system massa sama dengan nol. Secara sistematis dapat dituliskan sbb :
M  = Fe

C.    Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan momen gaya sama dengan nol. Kesetimbangan biasanya terjadi pada :
Benda diam, seperti : semua bangunan gedung, jembatan, pelabuhan, dll
Benda yang bergerak lurus beraturan, seperti : gerak meteor diruang hampa, gerak kereta api diluar kota, electron mengelilingi inti atom, dll.
Benda tegar adalah benda yang tidak berubah bentuknya Karena pengaruh gaya dari luar. Kesetimbangan benda tegar dibedakan menjadi dua, yaitu :

1.     Keseimbangan Partikel
Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan dan hanya mengalami gerak translasi ( tidak mengalami gerak rotasi ).

2.    Keseimbangan Benda
Momen gaya merupakan besaran vektor yang nilainya sama dengan hasil kali antara gaya dengan jarak dari titik poros arah tegak lurus garis kerja gaya. Dirumuskan T = F.I

Syarat – syarat Keseimbangan Statis Benda Tegar
1.     Pada hukum II newton, berlaku benda akan bergerak lurus dimana arah gerakan  benda = arah gaya total. Bisa disimpulkan bahwa untuk membuat benda diam maka gaya total harus lah sama dengan nol. Secara matematis dapat disimpulkan : ∑ F = m.a
2.    Dalam dinamika rotasi, kita belajar bahwa jika terdapat torsi total yang bekerja pada sebuah benda maka benda akan melakukan gerak rotasi. Dengan demikian agar benda tidak berotasi maka torsi total harus sama dengan nol. Torsi total sama dengan jumlah semua torsi yang bekerja pada benda.

Jenis – Jenis Kesetimbangan
1.     Kesetimbangan Stabil
Misalnya mula-mula benda diam, dalam hal ini tidak ada gaya total atau torsi total yang bekerja pada benda tersebut. Jika pada benda yang dikerjakan gaya atau torsi benda akan bergerak. Benda dikatakan berada dalam keseimbangan stabil, jika benda bergerak benda kembali lagi keposisi semula. Dalam hal ini yang menyebabkan benda bergerak kembali ke posisi semula adalah gaya total atau torsi total yang muncul setelah benda bergerak.

2.    Kesetimbangan Labil
Sebuah benda dikatakan berada dalam keseimbangan labil apabila setelah bergerak, benda bergerak lebih jauh lagi dari posisi nya semula.

3.    Kesetimbangan Netral
Sebuah benda dikatakan benda berada dalam keseimbangan netral jika setelah digerakkan benda tersebut tetap diam diposisinya yang baru (benda tidak bergerak kembali keposisi semula benda juga tidak bergerak menjauhi posisi semula).
Sumber :
Fisikazone.com>Home>Fisika SMA>2016>09>06.kelas XI
Paradox.blogspot.com/2012/02/pusatmassadanbendategar
www.pengharapan.com>home>pendidikanfisikaSMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar