OPTIK
Pendahuluan
: Kita ketahui bahwa optika sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, baik
dalam dunia kesehatan maupun dalam fisika. Otpika merupakan ilmu yang
mempelajari tentang cahaya. Terdapat dua golongan yaitu optika geometris dan
optika fisis. Berikut penjelasannya J J
Pengertian
Optika
Optika merupakan cabang ilmu fisika
yang mempelajari tentang konsep cahaya, terutama mengkaji sifat-sifat cahaya,
hakikat, dan pemanfaatannya. Optika terbagi kedalam dua bagian yaitu optika
geometris dan optika fisis.
1.
Optika Geometris
Optika
geometris merupakan optika yang membahas tentang pemantulan dan pembiasan
cahaya. Sifat cahaya sama dengan sifat gelombang elektromagnetik. Cahaya dan
gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang vakum (ruang hampa).
a. Pemantulan cahaya
Ada dua jenis pemantulan cahaya,
yaitu sbb :
·
Pemantulan Teratur
Pemantulan
teratur terjadi ketika suatu berkas cahaya sejajar dating pada permukaan yang halus
atau rata seperti pada permukaan cermin atau permukaan air tenang.

·
Pemantulan Baur
Pemantulan baur terjadi ketika suatu berkas cahaya
sejajar datang pada permukaan yang kasar atau tidak rata sehingga dipantulkan
ke berbagai arah yang tidak tertentu.

Hukum Pemantulan Cahaya

Dari hasil percobaan sesuai gambar diatas diperoleh hukum
pemantulan sbb :
·
Sinar datang, sinar
pantul, dan garis normal berpotongan pada satu titi dan terletak pada satu
bidang datar.
·
Sudut datang (i) sama
dengan sudut pantul (r)
Sehingga hukum pemantulan dapat
dinyatakan secara matematis sbb :
i = r
b.
Pemantulan Pada Cermin
Datar
cermin datar adalah cermin
yang mempunyai permukaan pantul berbentuk bidanng datar. Bayangan yang dibentuk
oleh cermin datar sama persis dengan ukuran bendanya.

·
Sifat-sifat Bayangan Pada
Cermin datar
·
Jumlah Bayangan yang
Dibentuk Oleh Dua Buah Cermin Datar
Apabila sudut apit dua buah cermin datar a
besar nya diubah-ubah maka secara empiris jumlah bayangan yang dihasilkan
memenuhi hubungan
n = -1
keterangan
n = jumlah bayangan
a = sudut apit kedua cermin datar
c.
Pemantulan Pada Cermin
Lengkung
Cermin lekung
adalah cermin yang mempunyai permukaan pantul berbentuk lengkung. Cermin
lengkung dibedakan menjadi dua, yaitu :
·
Cermin Cekung
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar.
Berkas sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan mengumpul pada
titik yang disebut titik fokus (F). secara geometris dapat dibuktikan bahwa
panjang fokus (f) yaitu jarak cermin ke titik fokus besarnya sama dengan
setengah panjang jari-jari kelengkungan cermin.
F = r/2

Rumus
umum cermin cekung :

Keterangan :
M(f) = jarak fokus cermin
hi = tinggi bayangan
ho = tinggi benda
si = jarak bayangan ke cermin
so = jarak benda ke cermin
dengan
memperhatikan perjanjian sbb :
1. So bertanda (+) jika benda terletak didepan cermin (benda
nyata)
2. So bertanda (-) jika benda terletak dibelakang dibelakang
cermin (benda maya)
3. Si bertanda (+) jika bayangan terletak didepan cermin
(bayangan nyata)
4. Si bertanda (-) jika bayangan terletak di belakang cermin
(bayangan maya)
5. f bertanda (+) untuk cermin cekung
6. f bertanda (-) untuk cermin cembung
·
Cermin Cembung
Cermin cembung bersifat menyebarkan sinar.
Berkas sinar sejajar sumbu utama dipantulkan menyebar seolah-olah berasal dari
titik fokus (f). seperti pada cermin cekung, panjang fokus (f) sama dengan
setengah jari-jari kelengkungan cermin.
Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung :
1. Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan
seolah-olah berasal dari titik fokus.
2. Sinar datang yang menuju titik fokus dipantulkan sejajar
dengan sumbu utama.
3. Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan dipantulkan
melalui lintasan yang sama.

Rumus umum serta perjanjian yang berlaku pada cermin cekung
juga berlaku untuk cermin cembung sehingga dapat dituliskan :

d.
Pembiasan cahaya
Pembiasan adalah pembelokan cahaya sehubungan dengan perubahan
kecepatan rambat dari suatu medium ke medium lain.
·
Hukum Pembiasan
Ada beberpa pengertian yang perlu dipahami
sebelum membahas tentang hukum pembiasan, yaitu :

Berdasarkan
hasil percobaan yang dilakukan oleh Willebrord Snellius (1591-1626) seperti
pada gambar diatas diperoleh hukum pembiasan arau hukum Snellius yaitu, sbb :
1. Sinar datang, sinar bias dan sinar garis normal berpotongan
pada suatu titik da treletak pada suatu bidang datar.
2. Sinar datang dari medium yang kurang rapat ke medium yang
lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal.
3. Sinar datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang
kurang rapat dan dibiaskan menjauhi garius normal.
4. Sinar datang secara tegak lurus terhadap bidang batas dua
medium tidak dibiaskan, melainkan diteruskan. Hukum pembias tersebut dapat
dinyatakan secara matematis sbb :
n1 sin I = n2 sin r
keterangan :
n1 = indeks bias mutlak medium 1
n2 = indeks nias mutlak medium 2
I = sudut datang
R = sudut bias
·
Pembiasan Pada Kaca
Plan-Paralel

Untuk kaca Plan-Paralel dengan ketebalan d
maka sinar akan mengalami pergeseran sebesar t yang dapat diturunkan sbb :
Pada
gambar perhatikan segitiga OBC :
Sin
sudut COB =
t = OB
sin sudut COB
t = OB
sin (i-r)
Perhatikan
lagi segitiga OAB =
Cos r =
OA/OB = d/OB
Dengan
menggabungkan dua persamaan diatas, maka diperoleh :

Dimana
dapat dihitung dari hukum snellius (n1 sin I = n2 sin r).
e.
Pembiasan Cahaya Pada
Bidang Lengkung
Hukum pembiasan
snellius dapat pula diterapkan pada bidang lengkung terutama untuk sinar-sinar
praksial.

pada gambar perhatikanlah suatu batas permukaan lengkungan
yang mempunyai jari-jari kelengkungan R da pusatnya adalah titik C, cahaya
datang dari benda dititik O, mengenai bidang batas dengan suduut datang I dan
dibiaskan dengan sudut bias r ke titik I memenuhi hukum snellius. n1 sin I = n2 sin r.

2.
Optika Fisis
Optika
fisis merupakan cabang studi cahaya yang membahas tentang sifat-sifat cahaya,
interferensi cahaya, hakikat cahaya dan pemanfaatan sifat cahaya.
a. Warna Cahaya
Cahaya
terdiri dari bermacam-macam warna, hal ini dapat dibuktikan dengan pirirngan
newton (Newton’ s Disk) yang terdiri dari 7 macam warna yaitu :
merah,jingga,kuning,hijau,biru,nila dan ungu. Yang diputar cepat akan tampak
warna putih.
Dapat
disimpulkan bahwa :
·
Ketujuh komponen warna
disebut sebagai spectrum dari sinar putih
·
Sinar-sinar yang dapat
diuraikan atas beberapa komponen warna seperti sinar putih disebut sinar
polikromatik
·
Sinar yang tidak dapat
diuraikan atas beberapa komponen disebut sinar monokromatik
·
Dalam ruang hampa, cahaya
mempunyai :
b. Disperse Cahaya
Adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih)
menjadi warna-warna monokromatik (merah,jingga,kuning,hijau,biru,nila,ungu).
Disperse cahaya terjadi jika seberkas cahaya polkromatik (cahaya putih) jatuh
pada sisi prisma. Cahaya putih tersebut diuraikan menjadi warna-warna
pembentuknya yang disebut spectrum cahaya.
c.
Interferensi Cahaya
Adalah perpaduan dua atau lebih sumber cahaya sehingga
menghasilkan keadaan yang lebih terang (interferensi maksimum) dan keadaan yang
gelap(interferensi minimum).
Interferensi makasimum : pada layar didapatkan garis terang
apabila beda jalan cahaya antara celah merupakan bilangan genap dari setengah
panjang gelombang.
Sedangkan interferensi minimum : pada layar didapatkan garis
gelap apabila beda jalan antara kedua berkas cahaya merupakan bilangan ganjil
dari setengah panjang gelombang.
Syarat interferensi cahaya adalah cahaya tersebut harus
koheren artinya dua sumber cahaya atau lebih yang mempunyai frekuensi dan amplitude
sama serta beda fase yang tetap.
d. Difraksi Cahaya (Lenturan Cahaya)
Adalah peristiwa pembelokan arah sinar jika sinar tersebut
mendapat halangan. Penghalang yang dipergunakan biasanya berupa kisi, yaitu
celah sempit.
ALAT OPTIK
A.
Pengertian Alat Optik
Alat optic adalah alat yang menggunakan
lensa dan cermin yang memanfaatkan sifat cahaya yang dapat dipantulkan dan
dibiaskan yang dimanfaatkan untuk melihat.
B.
Jenis atau Macam-Macam
Alat optic
Alat optik ada dua macam yaitu alat optik
alamiah yaitu mata dan alat optik buatan seperti lensa mata, kamera, lup/lensa
pembesar, mikroskop, teleskop, periskop, episkop, diaskop, dsb.
1.
Mata
Mata terdiri atas
bagian-bagian berikut :
a. Kornea, bagian terluar bola mata, kornea merupakan bagian
lapisan tipis yang bening dan dapat tembus cahaya.
b. Aqueous Humor, cairan yang terdapat di belakang kornea.
Aqueous Humor berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk kedalam mata.
c. Lensa Mata, lensa yang terbuat dar bahan bening, berserat, dan
elastic. Berfungsi mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan aqueous humor
didepan lensa. Lensa mata berfungsi sebagai lensa cembung yaitu pembentuk
bayangan yang bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.
d. Iris, selaput didepan lensa mata yang membentuk celah
lingkaran. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang boleh masuk
melalui pupil. Iris juga berfungsi member warna pada mata.
e. Pupil, celah lingkaran yang dibentuk iris. Pupil berfungsi
untuk mengatir banyak tidaknya cahaya yang masuk ke dalam bola mata. Apabila
cahaya yang masuk kedalam mata sangat kuat , pupil akan menyempit, sehingga
cahaya yang masuk kedalam bola mata lebih sedikit. Apabila cahaya yang masuk ke
mat redup, maka pupil akan melebar sehingga cahaya yang masuk lebih banyak.
f. Retina atau Selaput Jala, berfungsi sebagai layar penangkap
bayangan.
g. Bintik Kuning, bagian pada retina yang sangat peka terhadap
cahaya. Agar bayangan jelas, bayangan harus terbentuk diretina tepat dibintik
kuning.
h.
Saraf Optik, saraf yang
menghubungkan bintik kuning dengan otak sehingga sinyal-sinyal bayangan dari
bintik kuning sampai ke otak. Selanjutnya otak akan menerjemahkannya.
Mata dapat melihat benda
dengan jelas apabila benda berada dalam
jangkauan penglihatan, yaitu antara titik dekat mata (punctum proximum) dan
titik jauh mata (punctum remotum). Titik dekat mata normal adalah 25cm
sedangkan titik terjauh mata normal adalah tidak terhingga.
Cacat mata dibedakan
menjadi tiga, yaitu : Piopi (rabuun jauh), Hipermetropi (rabun dekat), dan
Presbiopi (rabun tua).
2. Kamera
Kamera adalah alat untuk menghasilkan
foto. Kamera yang sederhana disebut kamera obskura. Persamaan kamera dengan
mata antara lain : menggunakan lensa cembung, celah diafragma berfungsi sama
dengan iris, film, tempat film sama dengan bintik kuning pada mata. Bayangan
yang dihasilkan kamera bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.
3.
Lup
Adalah kaca
pembesar yang di pakai untuk melihat benda benda kecil agar tampak lebih besar
dan jelas. Sebagai alat optik, lup berupa lensa cembung tebal yang berfokus
pendek. Sifat bayangan dari lup adalah tegak dan diperbesar.
Cara kerja lup yaitu, cahaya yang melewati lup membelok
kedalam untuk mengumpul disebuah titik fokus pada sisi kedua lensa. Benda yang
diamati diletakkan diruang satu sehingga menghasilkan bayangan maya, terbalik.
4.
Mikroskop
Mikroskop
berfungsi untuk melihat benda-benda atau organisme yang berukuran sangat kecil.
Dengan mikroskop kita bisa melihat hewan renik, seperti bakteri dan virus yang
tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung atau pun lup.
Prinsip kerja
mikroskop yaitu lensa objektif berfungsi membentuk bayangan pertama dan
menentukan struktur serta bagian renik
yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar
bayangan obyek.
5. Teleskop (Teropong)
Merupakan alat optik yang digunakan
ssebagai alat untuk melihat benda yang letaknya sangat jauh diluar angkasa,
teropong bumi disebut juuga dengan teropong medan.
Prinsip kerja teropong yaitu lensa
obyektif membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi
sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan
berakomodasi ataupun tidak tergantung pada posisi lensa okuler. Oleh karena itu
jarak antara onyektif dan okuler dapat diubah-ubah. Panjang teropong adalah
jarak antara lensa obyektif dan jarak lensa okulernya.
6. Proyektor LCD
Merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk
menampilkan video,gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar dengan
permukaan datar seperti tembok.
Prinsip kerja proyektor yaitu cahaya yang dihasilkan oleh
panel-pamel dari LCD yang terdiri dari tiga panel yang dipisahkan atas tiga
warna (merah,kuning dan hijau). Pancaran
cahaya yang keluar dari proyektor tersebut merupakan hasil dari pembiasan
ketiga warna dari ketiga panet LCD tsb. Kumpulan cahaya yang dikumpulkan
melalui panel dan dipadukan melalui prisma tersebut kemudian lensa yang
dipancarkan pada layar sehingga bisa dilihat oleh mata sebagai gambar yang sama
seperti yang ada di layar komputer. Gambar pada proyektor LCD akan trelihat
lebih tajam dari pada proyektor DLP karena panel LCD yang dipakai dibiaskan
langsung dari lensa ke layar.
Sumber :
Supriyanto. 2006 Fisika Jilid 3
untuk SMA kelas XII
Karya-wahyu-siswanto.blogspot.com
Riskyhernys.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar